Encouragement Corner

Hukum yang Terutama dan Pertama

Perhelatan akbar Australian Open yang baru berakhir akhir Januari lalu mencatatkan Novak Djokovic sebagai juara setelah mengalahkan Rafael Nadal dalam pertandingan final yang berlangsung lebih dari dua jam. Namun perhatian saya pada saat ini lebih tertuju kepada Roger Federer yang menjadi pemenang single pria Gran Slam paling banyak setelah memenangkan 20 gelar dan tampil di 30 pertandingan final.
Prestasi Federer ini lahir dari sesi latihan yang sangat panjang, melelahkan, dan bahkan mungkin membosankan. Tetapi kecintaan Federer pada olahraga ini membuat dia menikmati setiap sesi latihan dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Kehidupan rohani kita sebagai anak Tuhan juga merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan dinamika yang tidak jarang melelahkan. Tetapi kecintaan pada hadirat Tuhan menjadi pendorong utama untuk tetap setia melakukan setiap perintahNya.

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Matius 22:37-39

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati menuntun kita untuk bisa memahami dan merasakan kasih Tuhan itu sendiri dalam kehidupan pribadi kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati adalah rahasia untuk dapat mengasihi diri sendiri dengan benar, dan jika dapat mengasihi diri kita dengan benar, ini adalah rahasia untuk dapat mengasihi orang lain dengan benar [Kenneth Boa].

Allah mengasihi kita dan kasih Allah itu yang memampukan kita untuk mengasihi diri kita dan orang lain. Jika kita tidak mengasihi diri sendiri, kita tidak akan senang dengan diri sendiri dan akibatnya kita tidak akan mampu untuk mengasihi orang lain.

Kasihilah Tuhan Allahmu,
Kasihilah dirimu sendiri,
Kasihilah orang lain.

Ps. Janny Luntungan