Bible Study

4 Hal Penting untuk Menang dari Masalah

oleh Pdt.Ronald J. Henry

KELUARAN 14:8-15

Kehidupan Kristiani sebenarnya berat. Karena itu kita dianjurkan selalu untuk melihat perjalanan hidup bangsa Israel dan belajar dari kekalahan dan kemenangan-kemenangan bangsa itu di waktu yang lampau. Dari kisah perjalanan bangsa Israel melewati Laut Merah, saya simpulkan 4 hal penting yang dapat menolong kita dalam berjalan dengan Tuhan.

  1. Percaya kepada Tuhan bukan karena melihat mujizat Tuhan tetapi karena Dia adalah Tuhan. (Ayat 8) Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.” Orang Israel berjalan dengan tegar, teguh dan berani keluar dari Mesir. Bangsa itu membawa banyak harta benda dari tanah Mesir. Tetapi dalam Keluaran 14:8-15 kita baca bahwa ada perkara dramatis yang terjadi. Dimana ketika orang Israel mendengar suara kreta tentara Mesir di belakang mereka, bangsa itu mengeluh dan ketakutan. Padahal tadinya mereka sangat berani dengan melihat tangan Tuhan yang melepaskan mereka dari perbudakan. Dalam waktu seketika, sikap bangsa itu berubah drastis, dari orang yang tegar tiba-tiba cengeng. Mengapa hal ini terjadi? Keberanian mereka keluar dari Mesir bukan karena melihat siapa Tuhan, tetapi karena melihat mujizat-mujizat, berkat-berkat, banyaknya harta benda yang mereka bawa. Jangan percaya kepada Tuhan hanya karena melihat mujizat-mujizat yang dikerjakan Tuhan. Tetapi marilah kita mau percaya sungguh-sungguh karena memang Dia adalah Tuhan. Sebab kalau kita percaya hanya karena melihat mujizat-mujizat, maka sulit bagi kita untuk tetap tegar ketika Tuhan sepertinya tidak menjawab doa kita. Keberanian kita tidak bertahan atau sementara.
  • Berdiam diri / berdiri tetap, Tuhan akan berperang buat kita. (Ayat 13) ““Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.” Ketika bangsa itu mendengar deru kereta kuda Mesir, mereka diliputi ketakutan yang luar biasa. Di belakang ada pasukan Firaun dan di depan ada Laut Merah. Tetapi Musa berkata : jangan takut berdirilah tetap. Kata “berdirilah tetap” dalam bahasa Ibrani mempunyai pengertian berdiri tetap dan ingat apa yang telah Tuhan lakukan. Jangan lupakan apa yang Tuhan kerjakan di waktu lalu. Namun orang Israel mempunyai ingatan yang pendek. Mereka telah berulangkali melihat mujizat Tuhan, tetapi baru percobaan pertama mereka sudah lupa akan kuasa Tuhan yang besar. Kadang-kadang kita melupakan kebaikan Tuhan di masa lampau, ketika kita menghadapi masalah-masalah hidup. Belajarlah untuk tidak panik, jangan takut, berdiri tetap. Waktu lampau kita ditolong Tuhan maka hari ini juga pertolongannya pasti nyata. Karena itu diam dan berilah kesempatan kepada Tuhan untuk bekerja.
  • Tuhan yang berperang untuk kita. (ayat 14) TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” Harus kita ketahui bahwa peperangan rohani yang kita hadapi bukanlah peperangan kita tetapi peperangan Tuhan. Kalau anda sedang dalam ujian, belajarlah untuk fokus kepada Tuhan, bukan fokus kepada masalah anda. Seringkali ketika masalah datang, kita mencoba mencari jalan keluar dengan akal pikiran kita. Namun Tuhan menganjurkan kita untuk berdiam diri dan serahkan masalahmu kepada Tuhan. Dan Tuhan akan membereskan untuk kita. Tuhan berperang untuk kita, dan kemenangan selalu di pihak Tuhan.
  • Harus maju terus walaupun sulit keadaannya. (Ayat 15) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dalam bahasa Ibrani, Tuhan bukan hanya berfirman tetapi Tuhan marah. Tuhan marah bukan hanya kepada umat Israel tetapi juga kepada Musa. Sebab Tuhan sudah memberikan segala-galanya, menyediakan keperluan mereka, dan memberikan perintah supaya Musa berangkat. Tetapi mereka tidak mau dengar dan tidak mau maju. Memang maju ke depan itu kelihatan mustahil, sebab di depan ada laut. Seringkali kita menghadapi masalah-masalah dan kita tidak punya jawaban untuk itu. Tetapi sebenarnya jawaban atau jalan keluar selalu ada. Karena itu, walaupun dalam keadaan yang tidak mungkin, maju terus sebab Tuhan menyertai kita dan memberikan kemenangan. Bagi Tuhan tidak ada perkara yang tidak mungkin.  

Dalam 2 Tawarikh 20:1-30 kita membaca tentang peristiwa besar yang menimpa raja Yosafat. Yosafat ketakutan ketika mendengar berita bahwa bangsanya akan diserang oleh tiga pasukan musuh. Takut itu alamiah. Tetapi apa yang anda lakukan ketika ditimpa ketakutan, itulah yang penting. Yosafat menjadi takut tetapi mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Dalam ayat 12 Yosafat berdoa kepada Tuhan. Lalu dalam ayat 15-17 Tuhan berfirman persis seperti Firman Tuhan kepada Musa ketika menghadapi Laut Merah : Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu.” Ketika kita mengetahui posisi kita sebagai anak Tuhan, maka kita akan mengalami mujizat. Tuhan tidak pernah mengabaikan kita, sebab kita ini berharga di hadapannya.  Yeremia 1:5. Tuhan selalu menyertai kita. Mazmur 23:4.

Ketika nabi Tuhan menyampaikan Firman Tuhan, raja Yosafat maju dengan mengirim penyanyi-penyanyi terlebih dahulu. Dalam ilmu militer tindakan ini gila dan bodoh. Tetapi mujizat terjadi. Ayat 22 – “Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Inilah kuasa dari pujian dan penyembahan. Sebab itu kita harus belajar memuji dan menyembah Tuhan bukan hanya waktu gembira tetapi juga di waktu kesulitan datang.

Keluaran 15:19-21. Ketika bangsa Israel berhasil menyeberangi laut Teberau dengan mujizat Tuhan, dibawah pimpinan Miryam, bangsa Israel memuji Tuhan. Tetapi memuji Tuhan bukan hanya ketika kita menerima kemenangan, tetapi juga waktu dalam kesulitan. Kalau kita mau berdiri tetap dan menikmati kebesaran Tuhan dalam segala kesulitan dan pergumulan, kita musti belajar memuji Tuhan sepanjang waktu.   

Karena itu bersyukur dan pujilah Tuhan dalam segala situasi. Tuhan kita yang besar tidak pernah membiarkan kita berperang sendirian. Tuhan menggantikan kita, ketika kita berperang mengatasi segala permasalahan hidup kita, supaya kita menjadi pemenang. Haleluyah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *