Gereja dan Pandangan
oleh Pdt.M.D.Wakkary
Pelayanan dan berbagai pandangan
Ketika Yesus hidup di dunia, Ia melayani
dengan tubuh fisiknya. Kemana pun Ia pergi, Ia menyembuhkan, menasehati,
menunjukkan belas kasihan, mengajar, dan menjalani kehidupan yang menjadi
teladan untuk diteladani orang lain. Ketika Yesus kembali ke surga setelah
kebangkitan-Nya, tubuh fisik-Nya lenyap dari dunia, tetapi Ia meninggalkan
tubuh lain untuk meneruskan pelayanan-Nya. Tubuh baru Kristus yang masih ada
hingga hari ini adalah gereja.
Pandangan yang Salah Terhadap Gereja
Para pria dan wanita modern telah membangun sebuah pandangan yang salah
terhadap gereja. Banyak orang yang memandang gereja sebagai organisasi yang
tidak berhubungan dengan kesalehan atau hanyalah sekumpulan orang-orang munafik
yang percaya pada Tuhan tetapi hanya mengutamakan penambahan jumlah anggota,
mengembangkan program- program, berpolitisi dalam masyarakat, membangun
gedung-gedung gereja yang besar dimana selama hampir satu minggu penuh
dibiarkan kosong tanpa kegiatan apapun. Uraian ini mungkin berlebihan, tetapi
sungguh itu mewakili gambaran gereja yang ada hari ini bahkan mungkin masih menjadi
pandangan dari beberapa pengunjung gereja yang paling setia sekalipun.
Pandangan Alkitabiah Tentang Gereja
Sudah jelas pandangan di atas jauh dari model gereja yang digambarkan dalam
Alkitab. Gereja seharusnya merupakan tubuh dari orang-orang percaya yang telah
menyerahkan hidup mereka pada Yesus Kristus dan telah diperlengkapi dengan
karunia rohani yang mereka sadari dan mereka kembangkan (Efesus 4; 1Petrus
4:10). Karunia- karunia ini, yang diuraikan dalam Roma 12, 1Korintus 12, dan
Efesus 4, termasuk juga hal-hal seperti bernubuat, mengajar, menginjili,
menolong, menasehati (seperti yang kita tahu, karunia- karunia yang digambarkan
ini sangat mirip dengan konseling), bahasa lidah, menyembuhkan, iman, hikmat,
pengetahuan, ketajaman pikiran, menunjukkan belas kasihan, melaksanakan dan
memberi. Semua karunia ini berasal dari Roh Kudus, yang diberikan sesuai dengan
kehendak- Nya (1Korintus 12:11).
Berdasarkan Efesus 4:12,13 pemberian karunia-karunia Roh memiliki dua tujuan.
Pertama, mempersiapkan orang-orang percaya secara individu untuk melayani
sebagai bagian dari Tubuh Kristus. Yesus datang untuk menyampaikan Kabar Baik,
untuk menerangi, membebaskan mereka yang dalam perbudakan, dan memproklamirkan
kebenaran (Lukas 4:18). Tubuh Kristus yang modern juga memiliki fungsi yang
sama, dan sama seperti Roh Kudus memberi kuasa pada Yesus (Lukas 4:18),
demikian juga Ia akan memberi kuasa pada kita dan karunia yang memampukan kita
untuk melayani satu sama lain.
Kedua, tujuan dari pemberian karunia Roh adalah untuk membangun Tubuh Kristus
supaya kita bisa dipersatukan, berpengetahuan, dan menjadi pria dan wanita yang
dewasa. Orang-orang seperti itu tidak terombang-ambingkan oleh gaya atau
filsafat hidup yang baru. Mereka tumbuh menjadi pribadi yang stabil, penuh
kasih, dan hidupnya berpusatkan pada Kristus (Efesus 4:12-16).
Tubuh Kristus hadir untuk berbagai tujuan, masing-masing anggotanya bisa
memiliki pengaruh yang besar terhadap setiap orang. Ketika Tubuh berfungsi
secara maksimal, maka akan menghasilkan:
[[Cat.Red.: Keempat poin berikut ini diambil dari buku Dr. Gary Collins,
“How To Be A People Helper”, namun penjelasan untuk masing-masing
poin tidak kami sertakan. Kami hanya mengutip ayat- ayat referensinya saja.]]
1. Persekutuan
1Yohanes 1:3,4,7
“Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan
kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan
persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus
Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu,
supaya sukacita kami menjadi sempurna.” … “Tetapi jika kita hidup
di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh
persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita dari pada segala dosa.”
1Korintus 1:9
“Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus
Kristus, Tuhan kita, adalah setia.”
2. Pelayanan
Matius 20:26
“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.”
Galatia 6:2
“Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala
sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.”
Roma 12:15
“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan
orang yang menangis!”
Yakobus 5:16
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat
besar kuasanya.”
3. Kasih
Yohanes 13:35
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid- murid-Ku,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Matius 22:39
“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.”
Roma 5:8 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya
kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih
berdosa.”
4. Pertumbuhan
Efesus 4:13-16
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang
kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia,
Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih
tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap- tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun
dirinya dalam kasih.”
Pikirkanlah apa yang dapat dilakukan oleh komunitas Tubuh Kristus bagi
orang-orang yang membutuhkan pelayanannya. Komunitas ini dapat: memberikan
perasaan dimiliki/memiliki atau persekutuan. menunjukkan kepedulian dan
perhatian yang tulus bagi orang yang dilayani, orang yang melayani, dan
persahabatan antara orang- orang tersebut. memberikan bantuan praktis dan nyata
untuk mereka yang membutuhkan. menyediakan kesempatan bagi orang-orang yang
butuh bantuan agar mereka juga dapat menolong orang lain (ini adalah terapi
yang baik). menyatakan kasih yang alkitabiah kepada orang-orang yang merasa
dirinya tidak dikasihi, namun butuh dikasihi. memberikan filsafat hidup yang
berarti. mendukung dan membimbing setiap individu dan keluarga saat mereka
menghadapi masa-masa krisis. mendorong mereka untuk melakukan pengakuan dosa
dan menyatakan kepercayaannya kepada Kristus yang Mahakuasa. memberi nasehat
dan dukungan kepada konselor ketika dia berada dalam situasi konseling yang
menyulitkan. membimbing setiap individu menuju ke arah kedewasaan dalam
menjalin persahabatan dengan Kristus yang Mahatinggi. memberi dukungan bagi
orang yang dilayani saat ia sedang bertumbuh dalam sikap hidup yang benar.
menunjukkan berbagai model kedewasaan dan kestabilan psikologi- rohani.
menerima orang-orang yang mengalami penderitaan, termasuk bekas pecandu
alkohol, narapidana, pasien sakit jiwa, dan mereka yang merasa tidak diterima
di dalam komunitas sebagai seorang pribadi yang utuh.