ADA YANG MEMBERKATI DAN ADA YANG MENJUAL YESUS
Ringkasan Khotbah Pdt. M.D. Wakkary, Minggu 28 Maret 2010 (Ibadah Raya II)
Matius 26:6-16, Markus 14:1-11
Dalam ayat di atas kita temui dua peristiwa yang bertentangan. Pertama, ada seorang perempuan anonim, tidak diketahui namanya, masuk ke rumah Simon yang sedang menjamu Yesus karena disembuhkan dari penyakit kusta. Perempuan itu membuka tutup botol minyak wangi narwastu senilai 300 dinar dan mengurapi tubuh Yesus mulai dari kepala hingga kaki. Tetapi di lain pihak, kita temui salah seorang dari murid Yesus yaitu Yudas Iskariot menjual Yesus seharga 30 dinar.
Peristiwa Yesus diurapi dengan minyak narwastu yang mahal harganya ditulis dalam empat Injil dan terjadi tiga kali oleh tiga wanita yang berbeda. Pertama, pada awal pelayanan Yesus oleh seorang wanita berdosa yang tidak disebutkan namanya. (Lukas 7:36-50). Yang kedua dilakukan oleh Maria, saudari Lazarus di kota Betania (Yohanes 12:1-8), yakni enam hari sebelum Yesus mati di Golgotha. Sedangkan yang terakhir adalah dua hari sebelum Yesus di salib, oleh seorang perempuan anonim.
Setiap hal-hal yang prinsip dalam Alkitab selalu ditulis dua atau tiga kali. Berarti peristiwa Yesus diurapi dengan minyak yang terjadi sampai tiga kali dan dilakukan oleh tiga orang wanita yang berbeda, bernilai sangat penting dan mempunyai makna rohani yang luar biasa.
Perempuan dalam Perjanjian Baru adalah gambaran dari gereja Tuhan. Ketiga perempuan yang mengurapi Yesus menjadi teladan bagaimana gereja harus bersikap kepada Yesus.
Yesus memuji perempuan yang berkorban parfume mahal untuk tubuh Kristus. Katanya : “Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”. Matius 26:13. Peristiwa perempuan mengurapi Yesus dengan minyak yang mahal harus diberitakan di seluruh dunia. Tindakan perempuan ini diingat selama-lamanya, berarti perempuan ini beroleh selamat.
Tetapi sangat paradoks dengan seorang murid Yesus bernama Yudas Iskariot. Yudas Iskariot adalah seorang murid Yesus yang dekat dengan Yesus. Tiga setengah tahun bersama dengan Yesus dalam pelayanan, diajar langsung oleh Yesus dan dipercayakan memegang uang kas dari rombangan Yesus. Yudas tentu melihat mujizat demi mujizat, keajaiban demi keajaiban di tengah pelayanan Yesus. Tetapi toh pada akhirnya ia menjual Yesus. Saya harap semua jemaat adalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan Yesus. Tetapi juga perlu kita ketahui bahwa Iblis tidak tinggal diam melihat kesetiaan kita. Iblis berusaha menjebak dan menjatuhkan orang-orang yang mengasihi Tuhan. Yudas terperangkap godaan Iblis akan uang. Saya gembira kalau jemaat diberkati Tuhan, ditransformasi dari miskin menjadi terberkati. Tetapi hati-hati kalau anda sudah diberkati, jangan sampai anda mencintai uang. Karena cinta uang, Yudas menjual Yesus dan menganggap uang segala-galanya. Namun pada akhirnya, uang sebesar 30 dinar hasil penjualan Yesus tidak dinikmati Yudas. Ia tidak sejahtera memegang uang itu. Bahkan ketika dikembalikan kepada para imam, imam-imam pun tidak mau menerimanya. Akhirnya uang itu digunakan untuk membeli sebidang tanah yang akhirnya menjadi kuburan Yudas yang mati gantung diri. Gantung diri berarti bunuh diri, bunuh diri berarti membunuh, sedangkan membunuh adalah dosa besar. Upah dosa adalah maut atau neraka. Karena itu kalau anda mengalami kesulitan apapun, jangan pernah mau digoda Iblis untuk bunuh diri. Orang yang bunuh diri sudah pasti masuk neraka.
Karena itulah hampir tidak ada orang Kristen yang memberikan nama anaknya Yudas. Padahal arti nama Yudas bagus sekali yaitu pujian (dari kata Yehuda). Hanya yang tidak baik adalah Yudas Iskariot, yang mengkhianati Yesus karena uang.
Yudas adalah gambaran dari anak-anak Tuhan atau gereja yang “aktif” dalam barisan Yesus tetapi motivasinya hanyalah mencari keuntungan finansial.
Firman Tuhan memperingatkan kita tentang uang. I Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan ialah cinta / tamak (TL) uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Ada orang-orang yang menyiksa dirinya dengan berbagai duka ; tidak damai, tidak sejahtera, hanya karena cinta uang. Kita semua perlu dan butuh uang. Bahkan kita bekerja untuk dapatkan uang. Tetapi kita jangan sampai cinta uang.
2 Timotius 3:2 “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang….” Kenapa dunia makin sukar di akhir zaman? Pertama, manusia bukan mencintai Tuhan tetapi lebih mencintai dirinya sendiri. Orang-orang menjadi egois. Anak-anak Tuhan harus mencintai Tuhan, bukan mencintai diri sendiri. Kedua, menjadi hamba atau budak uang. Di akhir zaman banyak orang menjadi budaknya uang. Itulah sebabnya ada kasus bank Century, ada kasus markus Pajak, dlsb, yang akhir ini ramai diperbincangkan di negara kita. Jangan pernah menyamakan posisi Tuhan Yesus dengan uang.
Gereja harus meneladani sikap perempuan anonim tersebut di atas. Perempuan itu memberikan yang terbaik kepada Yesus. Juga pada zaman Israel dahulu, persembahan kepada Tuhan haruslah tidak bercela dan yang terbaik. Di zaman gereja ini juga kita harus mempersembahkan yang terbaik. Persembahan yang terbaik bukan hanya karena jumlahnya yang banyak, tetapi apabila kita memberikannya dengan sepenuh hati dan sesuai dengan kemampuan kita. Baca Markus 12:41-44, kisah tentang persembahan seorang janda miskin. Yesus berkata bahwa persembahan janda itu yang hanya dua peser jauh lebih banyak dibandingkan dengan persembahan banyak orang kaya yang memberikan jumlah besar. Sebab janda miskin itu memberikan kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan dengan iman. Saya yakin bahwa janda miskin itu tahu bahwa kalau diberikan semuanya pasti Tuhan sediakan apa yang diperlukan besok. Karena itu, sebelum Yesus datang kedua kalinya, gereja harus mempunyai, kasih, cinta, korban, seperti perempuan-perempuan yang mengurapi Yesus.
Yesus berkata : “Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku”. Matius 26:12. Zaman dulu, orang yang sudah mati dibalsem atau diminyaki supaya tubuhnya tidak bau dan bisa bertahan beberapa hari. Orang Mesir terkenal bisa memelihara mayat-mayat sampai bertahun-tahun. Perempuan anonim ini telah mengurapi Yesus sebelum kematianNya.
Pada Minggu ini kita mengenang kematian Yesus. Kita tidak perlu mengenangNya dengan kesedihan sebab Yesus tidak lagi di kuburan, tidak juga di salib. Sekarang Yesus sudah ada di sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Hanya kita perlu mengerti makna dan arti dari kematian Yesus. Oleh pengorbanan Yesus hidup kita menjadi berarti.
Karena itu muliakan Dia, sembah Dia. Jangan sampai anda ditarik seperti Yudas. Janganlah hanya memikirkan uang terus menerus. Kembalilah kepada salib Kristus, sebab salib Kristus di atas segala-galanya. Tuhan memberkati