Article

PENGINJILAN, PERINTAH AGUNG TUHAN KEPADA GEREJA

PENGINJILAN, PERINTAH AGUNG TUHAN KEPADA GEREJA

Oleh Pdt. M.D. Wakkary

 

DUA “AYAT AGUNG”

Dua pernyataan Yesus yang agung, harus menjadi tujuan kehadiran gereja di bumi. 

Dua “ayat agung” tersebut adalah : 

  1. Hukum Agung (Utama). Matius 22:37-40

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu…..

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”. 

  • Perintah (Amanat) Agung. Matius 28:19-20

“…..Pergilah, jadikanlah seluruh bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu….”

Dua ayat agung ini menjadi tujuan gereja di bumi ini, sekaligus menjadi suatu tugas luhur yang wajib dilakukan gereja. 

  • Hukum Agung yang pertama yaitu mengasihi Tuhan dengan segala-galanya, kita lakukan dengan MENYEMBAH (Ibadah).

Keberadaan gereja bertujuan menyembah, memuliakan, beribadah kepada Tuhan. Dalam menyembah Tuhan tidak disyaratkan harus kecil atau besar jumlahnya. Dapat saja seorang pribadi, atau menyembah dalam kelompok kecil, atau 1000 orang, atau 100.000 orang. Yang penting bilamana kita mengekspresikan cinta kasih kita kepada Tuhan, kita menyembah Dia. 

Menyembah Tuhan adalah tujuan gereja yang pertama dan yang agung. 

Matius 4:10 menegaskan : “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”.

Perhatikan : Menyembah harus mendahului berbakti atau melayani!

Namun, jangan kita menyembah Tuhan hanya karena kita bertugas untuk itu, melainkan karena kita memang mau (ingin) untuk menyembah. Kita seharusnya menikmati saat di mana kita menyatakan kasih Allah, dengan penyembahan kita. 

  • Hukum agung yang kedua yaitu mengasihi sesama, kita lakukan dengan MELAYANI.

Keberadaan gereja di bumi bertujuan melayani umat manusia. 

Melayani adalah menunjukkan (mendemonstrasikan) kasih Allah kepada orang lain, melalui memenuhi kebutuhan mereka, menyembuhkan sakit mereka dalam nama Yesus. 

Setiap kali anda menjangkau orang lain dengan pelayanan kasih anda telah melayani mereka. 

Gereja berada untuk melayani orang-orang dalam segala jenis kebutuhan : rohani, emosional, hubungan dan fisik. 

Sayang sekali, hukum agung kedua ini, masih sedikit dilakukan di banyak gereja, juga di GPdI. 

  • Perintah (Amanat) Agung, yaitu pergilah, jadikanlah seluruh bangsa muridKu bicara tentang tugas MENGINJIL (memberitakan Injil).

Gereja ada di dunia untuk menginjili dunia. Gereja adalah utusan-utusan Tuhan ke dalam dunia (Yohanes 17:18). Misi gereja dalam dunia ini ialah memberitakan Injil keselamatan di dalam Yesus Kristus. 

Kata “pergilah” bersifat masa kini atau sekarang. Seharusnya dibaca “sedang pergi”. Pergi, juga berarti ke luar. Tidak tinggal di tempat. Kita diutus ke Yerusalem, ke Yudea, ke Samaria, ke ujung bumi.  Tidak ada batas di dunia ini untuk pergi menyampaikan kabar baik. Kelemahan banyak gereja sekarang adalah hanya bergerak di dalam gedung gereja. 

Tugas penginjilan sangat penting. Sebenarnya Yesus memberi Perintah (Amanat) Agung, bukan hanya sekali, tetapi lima kali, yaitu di Matius 28:19-20, Markus 16:15, Lukas 24:47-49. Yohanes 20:21 dan Kisah Para Rasul 1:8. Perintah Agung ini ditulis di semua 4 Injil dan satu di Kisah Para Rasul. Jadi, amanat ini sangat-sangat penting dan setiap orang Kristen bertanggungjawab untuk membagi kabar baik ini ke mana saja ia pergi, dan kepada siapa saja. 

Perintah Yesus kepada kita untuk pergi dan menyatakan pada dunia pesan tentang keselamatan dalam nama Yesus Kristus. Dunia kita yang ragam suku, kaum, agama, kebudayaan, bangsa dan masyarakat, harus diinjili. 

  • Amanat Agung lainnya adalah kita harus MEMBAPTIS dan MEMURIDKAN

Membaptis adalah perintah Tuhan, jadi harus dilakukan. 

Sebagai langkah lanjutan dari penginjilan, orang-orang yang sudah menerima pemberitaan Injil, dan sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya wajib diarahkan untuk dibaptis. 

Membaptis dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, adalah bagian penting sebab baptisan adalah persekutuan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus. (Roma 6:3-5). 

Baptisan bukan hanya simbol keselamatan tetapi juga simbol persekutuan. 

Memuridkan, adalah tugas gereja untuk mendidik anggota-anggota dalam Firman Allah, agar menjadi serupa seperti Kristus. (Efesus 4:11-16, Kolose 1:28). 

Gereja bukan saja menjangkau orang-orang dengan penginjilan dan pelayanan tetapi juga mendewasakan rohaninya melalui pemuridan. 

Penginjilan dan Penanaman Gereja

Penginjilan selalu berhubungan erat dengan penanaman gereja atau penanaman jemaat baru yang di kalangan GPdI lazim disebut pembukaan ladang baru. 

Di dalam GPdI, sekarang ini, ada kesan, banyak pertambahan jemaat, bukanlah hasil penginjilan dengan jiwa-jiwa yang baru bertobat. 

Salah satu ukuran gereja yang bertumbuh, adalah seberapa jauh keaktifan dalam pemberitaan Injil yang menghasilkan petobat-petobat baru, dan berapa banyak petobat-petobat baru itu yang dibaptis.

Metoda-metoda Penginjilan

Metoda penginjilan yang lazim kita kenal adalah penginjilan massa, di mana penginjilan tersebut melibatkan banyak orang yang hadir. 

Di kalangan pantekosta dan kharismatik, penginjilan massa atau KKR, atau kampanye penginjilan itu, disertai pelayanan berdoa untuk kesembuhan dari Tuhan bagi orang-orang yang sakit. 

Tetapi metoda penginjilan yang sederhana yang Yesus sendiri memberikan contohnya adalah metoda penginjilan perorangan. Contoh tersebut ialah Yesus menginjili perempuan Samaria dalam Injil Yohanes pasal 4. 

Prinsip penginjilan ini adalah seorang ke seorang, dengan pendekatan dialog (ngobrol, ngerumpi) yang sederhana, populer, hati ke hati. Berbentuk percakapan, tetapi intinya menyampaikan dari hal Yesus dan keselamatan. 

Penginjilan orang per orang ini, harus dilakukan di luar gedung gereja, di sekolah, di universitas, di rumah sakit, di tempat pekerjaan, di tempat-tempat umum, di terminal, di mobil angkutan umum, di kegiatan bisnis, di toko, di praktek dokter, dll, dlsb. 

Warga Jemaat di gereja-gereja lokal kita harus didorong, untuk melakukan penginjilan ini, apalagi mereka yang sudah penuh Roh Kudus. 

Penghalang terbesar adalah ketakutan dan ketidakmauan membuka mulut atau berbicara. 

Penghalang kedua ialah karena tidak ada pelatihan. 

Kebaktian-kebaktian di rumah-rumah seperti kelompok sel, juga merupakan metoda ampuh membawa jiwa untuk memperkenalkan Yesus. 

Karena itu jangan abaikan Kelompok Sel, Kelompok Pemuridan, Kebaktian di rumah-rumah. 

Metoda menggunakan media bacaan dan film juga sangat ampuh. Film “Jesus” telah menjangkau ratusan juta jiwa, dan film “The Passion of the Christ” telah ditonton juga oleh ratusan juta orang. 

Penginjilan dengan Otoritas

Kita yang percaya Roh Kudus berkuasa. Kita yang berkuasa Yesus menyembuhkan orang sakit. Harus kembali kepada penginjilan dengan otoritas kuasa Allah. 

Kita harus jangan takut untuk melakukan penginjilan dengan demonstrasi doa untuk orang sakit. 

Kita harus menginjil dengan keyakinan mengalahkan kekuatan Iblis. 

Kita harus dapat mengorganisir penginjilan massa dengan kerjasama Tim. 

Kita harus siap melakukan peperangan rohani. 

Penginjilan Menjangkau Berlaksa-laksa

KKR-KKR di banyak negara dan daerah dilakukan oleh banyak penginjil. Di antara sedemikian banyak penginjil, saya tertarik pada 2 nama : Reinhard Bonke dan Benny Hinn. 

Bonke yang lebih terpanggil untuk benua Afrika, dalam 15 tahun ini telah menginjil kepada puluhan juta manusia dengan 40 juta orang bertobat menerima Yesus. 

Benny Hinn ditopang oleh televisi lintas negara, setiap tahunnya Firman Tuhan yang diberitakannya, disaksikan dan didengar oleh jutaan manusia. 

Bulan Maret yang lalu di Jakarta, Benny Hinn dalam kebaktian 3X di Pantai Ancol, Jakarta, telah berkhotbah kepada sekitar 1 ½ jita jiwa. 

Kini, Tuhan izinkan penginjilan mendapat pengurapan Roh Kudus yang dahsyat dan dapat  menjangkau jutaan-jutaan orang, karena penduduk dunia sudah mencapai 7 milyar, dan kedatangannya kembali ke bumi sudah dekat. 

Kita berdoa dan berharap akan ada lawatan Tuhan yang besar di Indonesia, terutama untuk menjangkau Kaum Kedar-Nebayoth, di mana Anda semua juga akan digunakan Tuhan menjadi “tangan-tanganNya” meraih bangsa ini.

TEKNOLOGI dalam Penginjilan 

Berpacu dengan waktu, untuk memanfaatkan habis-habisan “kairos” Tuhan, penginjilan harus seoptimalnya menggunakan fasilitas segala media untuk pekabaran Injil. 

Penginjilan dapat dilakukan via Radio, Televisi, Telefon, Literatur, Internet, Film/Movies Sinetron, Drama, Konser Musik, Casette, VCD, LCD, DVD, Majalah, Koran, dan lainnya. 

Kita harus manfaatkan kemutahiran teknologi untuk pekabaran Injil, sebelum Antikris akan menggunakannya di masa tribulasi. 

Kita tidak boleh tersendat karena terpaku pada metode, cara dan teknologi lama. Kita sering terbuai oleh nostalgia, kesuksesan masa lalu. 

Kita musti memacu ke depan. Di hadapan kita menanti 180 juta manusia Indonesia termasuk hampir 19 juta penduduk daerah Sumatera Utara dan Aceh yang harus diinjili, di depan kita terbentang tuaian luas dari lebih empat milyar manusia. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *