Melayani
Salah satu tragedi yang terbesar dalam hidup ini adalah melihat adanya suatu potensi tetapi tidak dikembangkan. – Myles Munroe
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. (21) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu…Mat 25:20-21
Permasalahan yang terjadi adalah:
- Banyak yang ingin melayani tetapi tidak mau ikuti cara-cara dan disiplin yang berlaku digereja
- Ada juga yang ingin pakai caranya masing. Jadi ketimbang dipimpin, maunya seturut maunya sendiri. Akibatnya sulit di arahkan. Sulit di akomodasikan. Sulit untuk dipakai didalam ladang Tuhan. Kemudian gereja dan penggembalaan yang disalahkan. Sebab Gembala tidak memberi kesempatan melayani.
- Ada yang tidak memiliki karakter kommitment. Hanya ingin melayani tetapi tidak mau commit.
- Ada yang ingin melayani tetapi malas ibadah.
- Ada yang ingin melayani tetapi tidak mau berkorban.
- Ada yang ingin melayani untuk tampil dan dihargai. Kita melayani bukan karena kita ini merasa dibutuhkan tetapi karena kita ini tidak mampu membalas kebaikan Tuhan.
- Hal penundukan. Seorang yang mau melayani terlebih dahulu harus memiliki sikap penundukan kepada Authoritas.
Konsep melayani itu harus benar didalam kehidupan seorang anak Tuhan, bila anak Tuhan itu ingin dipakai Tuhan ke jenjang yang lebih tinggi.
Luk 16:10 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkarakecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.