Article

Setidaknya sudah lepas dari perbudakkan.

Dari hari Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah mesir sampai mereka tiba di gunung sinai. Itu ada 3 bulan waktu lamanya (Keluaran 12 -18). Bangsa Israel kemudian di tancapkan selama 13 bulan di daerah Gunung Sinai (Kel.19 – Bil.10). Kemudian butuh 38 tahun (Bil.10-33) bagi bangsa Israel untuk di bentuk di padang gurun sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian.

Perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke tanah perjanjian selalu menjadi gambaran perjalanan anak-anak Tuhan didunia ini menuju tanah perjanjian Kekal.

Padang gurun memang bukanlah tempat yang nyaman. Tetapi setidaknya Bangsa Israel sudah tidak lagi sebagai budak di Mesir. Terkadang orang beranggapan bahwa Padang gurun adalah tempat yang bahaya dan beresiko. Namun, padang gurun adalah tempat yang jauh lebih baik bagi bangsa Israel daripada berada di tanah Mesir. Di tanah Mesir, bangsa Israel tidak akan pernah punya masa depan. Dari generasi ke generasi, mereka akan tetap menjadi budak. Sebagai budak, mereka akan mengalami ketidak adilan, korban mental dan fisik secara bersamaan.

Maka penderitaan di padang gurun sebenarnya adalah jauh lebih berarti ketimbang mereka terus berada di tanah perbudakan. Demikian halnya dengan gereja. Adalah jauh lebih berarti bagi sebuah gereja berada di padang gurun, ketimbang berada di tanah perbudakan dosa. Gereja yang berjalan di tengah padang gurun memang tidak merasa nyaman dan sangat berat. Tetapi adalah jauh lebih baik daripada gereja itu seakan hidup nyaman di tanah perbudakan dosa. Tanah perbudakan dosa bagi gereja adalah ketika gereja Kompromi dengan dosa.

Bagi gereja, kekuatan dari Tuhan tersedia dengan limpah. Sekalipun melewati padang gurun, Allah tidak membiarkannya. Allah menyediakan segala keperluan umatNya. Allah menjaga mereka – bangsa Israel selama mereka berada di padang gurun maka Allahpun akan menjaga gerejaNya selama berada dipadang gurun.

Hanya saja, apakah gerejaNya akan setia dan sabar ketika mereka dilewatkan di padang gurun. Tidak sedikit dari pada Bangsa Israel yang mati di padang gurun karena bersungut. Mereka mati bukan karena kejamnya padang gurun tetapi karena persungutan mereka.

Pelajaran bangsa Israel melewati padang gurun ini, kiranya menjadi pelajaran penting. Gereja yang siap masuk tanah perjanjian adalah gereja yang telah di bentuk. Gereja yang masih suka bersungut adalah gereja yang akan terputar-putar dipadang gurun dan bahkan bisa binasa dipadang gurun.

Persiapkanlah diri untuk masuk tanah perjanjian. Jangan suka bersungut. Perhatikanlah bahwa sebenarnya, Tuhan selalu ada bagi kita. Tuhan tidak tinggalkan kita. Tuhan sanggup menyediakan segala keperluan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *