Ciri-ciri kedewasaan rohani
“Growing old is mandatory – Growing Up is optional” (Chili Davis)
Menjadi tua itu adalah pasti tetapi menjadi dewasa itu adalah pilihan (Chili Davis).
Kedewasaan tidak diukur dari usia seseorang. Apalagi kedewasaan rohani. Berikut adalah 5 ciri-ciri dalam hidup seseorang yang sudah masuk kedalam kedewasaan rohani;
- Ketika dia telah meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakan rohaninya (1 Korintus.13:11). Jemaat yang kanak-kanak rohani adalah jemaat yang tidak berpikir panjang.
- Ketika cara berpikirnya menjadi dewasa rohani (1Korintus 14:20). Jemaat yang dewasa rohani akan berpikir panjang akan konsekwensi perbuatan dan keputusannya. Dia tidak akan gampang terpengaruh dan cepat jatuh kedalam dosa.
- Saat jemaat itu berdiri teguh dalam pendirian pengiringannya kepada Tuhan (Kolose.4:12). Dimana apapun yang terjadi padanya, jemaat dewasa adalah jemaat yang tetap setia iring Tuhan di gerejanya (bukan tetap setia iring Tuhan, di gereja mana-mana)
- Saat jemaat tersebut siap dibentuk dengan pembentukan yang lebih keras. Bisa terima tegoran. Tidak mudah tersinggung atau ngambekan. (1Korintus 3:1). Jemaat yang dewasa rohani adalah jemaat yang tidak hanya menerima firman yang menyenangkan telinga semata. Jemaat rohani adalah jemaat yang pasti akan nyambung dengan firman Tuhan Pedang bermata dua.
- Saat jemaat tersebut memiliki panca indra rohani yang peka dengan hal-hal rohani (Ibrani 5:14). Jemaat dewasa rohani adalah jemaat yang mengerti dengan jelas yang mana yang baik dan yang mana yang jahat. Jemaat dewasa rohani, bukanlah jemaat yang mempertahankan pandangannya sekalipun sudah salah. Jemaat dewasa rohani adalah jemaat yang suka dengan hal-hal kudus. Jemaat dewasa rohani akan merasa tidak nyaman dengan hal-hal kotor, duniawi, kedagingan, dlsb.
Mari bertumbuh menjadi dewasa rohani. Hanya gereja dewasa rohani yang akan disunting kedalam pernikahan kudus di Sorga nanti.

