Menjadi Hamba Uang
2Ti 3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
Keperluan sehari-hari yang meningkat seturut pergaulan suka menjadi jerat bagi banyak orang menjadi hamba Uang. Mengapa saya katakan seturut pergaulan? Yah, karena tidak sedikit, anak Tuhan membuat keputusan atau pilihan berdasarkan apa yang dibuat orang sekelilingnya. Sekalipun memang pernyataan saya ini, akan dibantah oleh banyak orang.
Komunitas orang Amish di Amerika utara, memilih hidup sederhana dan menjauh dari perkembangan dunia. Membuat mereka memiliki kehidupan yang sederhana. Orang lain memandang mereka sebagai orang yang menyedihkan dan terkebelakang. Sementara mereka melihat orang lain sebagai orang yang menyedihkan sebab dililit oleh penderitaan duniawi.
Orang Amish melihat, orang-orang diluar komunitas mereka berlomba-lomba mengejar hal-hal yang sia-sia. Waktu dan tenaga mereka, hanya habis untuk mengejar mimpi – mimpi yang dipatok oleh dunia perfilman. Akibatnya tidak sedikit yang alami rumah tangga kandas, terlilit utang, hancur dalam kecanduan dan lain sebagainya.
Jadi jelaslah bahwa komunitas kita sebenarnya mendikte jenis gaya hidup kita. Dan tidak sedikit komunitas kita, yang telah mengarah kepada menjadi hamba Tuhan. Komunistas gerejani juga demikian adanya. Beralih-alih mau maju dan mempermuliakan Tuhan lebih dan lebih lagi. Tetapi sebenarnya telah menjadi mencuri kemuliaan Tuhan.
Gereja demi membangun kebanggaan gereja yang megah maka akan memacu jemaat memberi dengan dalih semakin memberi semakin diberkati. Memang benar perkataan tersebut. Kita harus menjadi orang yang suka memberi dan bukan orang yang kikir atau yang mencintai diri sendiri semata. Tetapi kalau motif kebenaran disebarkan dengan tujuan salah maka jemaat akan salah.
Akibatnya jemaat terbiasa dengan motivasi mengejar berkat dan bukan lagi mengejar kekudusan. Jemaat terpacu untuk mencari Tuhan demi di berkati harta kekayaan. Harta kekayaan adalah titipan Tuhan yang boleh jadi tujuan akhir. Tujuan akhir adalah mencintai Tuhan sungguh-sungguh dan apa adanya. Di berkati atau tidak, kita harus sungguh-sungguh mencintai Tuhan.
Tuhan memberkati