Article

Yang harus kita perhatikan diakhir zaman? (1)

Yang harus kita perhatikan diakhir zaman adalah satu seri pelajaran alkitab untuk mempersiapkan jemaat Tuhan menghadapi hari-hari yang berat.

Pada hari terakhir memang ada yang banyak yang harus kita perhatikan. Namun dari kesekian banyak yang kita harus dan bisa kita perhatikan, ada beberapa hal yang sangat vital untuk kita perhatikan baik-baik.

3 hal yang harus kita betul-betul perhatikan, sebab ketiga hal ini akan sangat berpengaruh kepada kita dan dapat menyeret kita masuk kedalam kemurtadan. Ketiga hal tersebut adalah:

  1. Zak.13:7 – Phenomena dua pertiga Gembala.
  2. 2 Pet.3:3 – Phenomena munculnya pengejek-pengejek.
  3. 2 Tim.3:1 – Phenomena kebobrokan sikap yang menjadi biasa.

Zec 13:7  “Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!”, demikianlah firman TUHAN semesta alam. “Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.

Phenomena dua pertiga gembala, sangat berbahaya bagi jemaat. Jemaat harus berjaga-jaga, demikian juga para gembala. Apa yang terjadi disini adalah ada sebegitu banyak gembala yang dikata paling karib dengan Allah, mengalami kejatuhan rohani. Akibatnya perbuatan mereka membinasakan mereka.

Hari-hari ini terlihat begitu marak gembala sidang, pendeta itineran (yg tidak menggembalakan) serta evangelist, yang berjatuhan dalam immoralitas. Mereka kawin-cerai dan herannya mereka masih saja di dukung oleh sebagian pengikutnya. Mereka tidak merasa malu dan bersalah sebab mereka tidak alami tantangan yang berarti dari komunitas Kristen.

Akibatnya, gembala, hamba Tuhan, dan penginjil lainnyapun menganggap perbuatan kawin cerai atau perzinahan, itu semua adalah biasa saja. Merekapun mengikuti jejaknya, dengan anggapan; kalau yang lain berbuat dan terlihat aman-aman saja, mengapa saya tidak boleh?

Selain perzinahan, ada juga dosa lain yang terjadi di dalam kehidupan para gembala yang tadinya karib dengan Allah. Ada kesalahan yang tidak lagi diperbaiki tetapi justru dipertahankan. Bahkan tidak lagi terselubung tetapi ditampilkan dan dianggap biasa. Miris sebab banyak yang mendukung, sehingga jemaat yang tau itu salah menjadi hilang arah.

Ada yang mendukung karena alasan kepentingan-kepentingan pribadi, ada karena perhitungan-perhitungan tersendiri dan ada juga karena alasan pertemanan. Orang yang namanya teman, kesalahan besarpun akan terlihat sangat kecil dan tidak ada artinya. Sementara kebaikan musuh akan dianggap salah. Benar -salahnya musuh akan selalu salah.

Menanggapi hal ini, maka yang perlu jemaat buat adalah;

  1. Sungguh-sungguh bergereja. Kesungguhan dan kesetiaan jemaat beribadah akan memunculkan suasana kudus dalam bergereja dimana semua akan hormat akan kekudusan. Orang tidak akan sembarangan berbuat pelanggaran. Firman Tuhan akan sangat dihargai.
  2. Sungguh- sungguh berdoa. Berdoa untuk keluargamu. Berdoa untuk gerejamu, berdoa untuk gembalamu.
  3. Perhatikan buah-buah perkataan, perbuatan, pemikiran, dan sikap, yaitu dari dirimu, gembalamu, dan pembawa firman yang kamu sukai.
    1. Bagi dirimu, buah-buah perbuatan dan pemikiran, perkataan serta sikapmu adalah penting. Adakah semua itu sejalan dengan konsep kebenaran Firman? Adakah itu membangun kerajaan sorga atau kerajaanmu? Bila ada yang berseberangan dengan konsep kebenaran dan kerajaan Sorga maka cepat-cepat bertobat dan berubah. Bila perlu pertanyakan kondisi rohanimu pada gembalamu.
    2. Bagi gembalamu, bila gembalamu mulai menunjukkan buah-buah roh yang merisaukan, bawa dia dalam doa puasamu. Mungkin saja itu peransangkamu. Jangan jauhi dia, tetapi doakan dia. Tingkatkan ibadahmu. Pembelaan adalah hak Tuhan. Percayalah Tuhan masih mendengar seruan doamu.
    3. Bagi pembawa firman diluar sana atau yang mampir digerejamu dan terlihat buah-buah rohnya adalah buah-buah yang tidak baik. Tutup pintu hatimu. Bila perlu, konsultasikan dengan gembalamu. Jemaat harus jadi jemaat dewasa yang dapat menilai dan membedakan pembicara tamu atau pembicara diluar gereja.

Firman Tuhan berkata; ” dari buahnyalah engkau akan mengenal mereka”. Mat.7:16.

Buah-buah roh adalah; kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, pengusaan diri.

3 hal yang perlu di lihat dari 9 buah roh yang ada, yaitu:

  1. Kesetiaan
  2. Kemurahan
  3. Penguasaan diri.

Perhatikan kesetiaan, sebab kasih, sukacita dan lainnya bisa saja di lakukan sesaat. Tetapi kesetiaan bicara commitment. Kesetiaan bicara waktu yang lama.

Kemurahan juga adalah sesuatu bagian yang perlu kita perhatikan. Allah mempercayakan berkat pada kita. Adakah kita simpan untuk diri kita atau kita salurkan secara Allahi? Miris bila ada hamba Tuhan yang datang minta sumbangan sementara kondisi hidupnya sarat dengan barang-barang mewah.

Penguasaan diri, bisa menjadi barometer yang sulit dipalsukan. Bila hidupnya penuh dengan keduniawian maka tidak sulit untuk tercium aromanya. Tetapi bila hidupnya benar-benar penguasaan diri maka kita akan tau bahwa kesederhanaan ada di orang tersebut.

Penguasaan diri yang matang akan membawa seseorang terbiasa dalam kesederhanaan. Orang tersebut, tidak susah untuk makan, tidur atau berjalan. Gerutu akan sulit terdengar dari mulut bibir orang itu.

Menghargai hamba Tuhan adalah baik dan sangat baik. Namun jemaat juga harus menyadari, bahwa hari-hari ini ada begitu banyak hamba Tuhan gadungan, hamba Tuhan jadi-jadian, hamba Tuhan penipu (ada yang dengan tidak malu lagi menipu begitu rupa. Berkata dusta tentang kehebatan dirinya agar diterima orang).

Kalau dulu untuk menjadi seorang pendeta itu begitu sulit. Ada yang dinamakan Pendeta Pembantu, Pendeta Muda, Pendeta Penuh. Sekarang semua bisa langsung pendeta penuh, bahkan istrinya bisa langsung pendeta penuh karena suami.

Saya tidak menyuruh jemaat untuk membenci atau berontak. Tetapi saya mengajak jemaat untuk lebih sungguh dalam Tuhan, jadi dewasa rohani, agar supaya memiliki kepekaan untuk membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik.

Rom 12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Saya berdoa agar jemaat Tuhan jadi jemaat yang dewasa, bukan anak-anak rohani yang dapat diombang-ambingkan. Bertumbuhlah dewasa sebab semestinya demikian. Jenjang pertumbuhan jemaat bukan diukur dari keterlibatan jemaat dalam jenjang pelayanan. Tetapi diukur dari pertobatan dan buah-buah roh jemaat.

Jemaat yang bertumbuh dewasa rohani, akan menjadikan gereja kuat dan dewasa rohani. Gereja yang dewasa rohani adalah gereja yang tidak akan terombang-ambing tetapi akan menjadi gereja yang siap menyambut kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

God bless you

(catatan; Kalau yang benar, harusnya tidak perlu tersinggung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *