Jenis Persembahan yg harum
Kejadian 8:21. Ketika Tuhan mencium Persembahan yg harum.
Adalah sangat salah bagi kita untuk mempersoalkan jenis persembahan dari sudut barang atau bahan yang dipersembahkan. Mungkin ada yang akan bertanya seperti apa persembahan yg memikat perhatian Allah?
Kej.8:20 hal haram dan tdk blm berlaku di jaman Nuh. Maka jelaslah kalau sekiranya kita mempersoalkan jenis binatang yang dipersembahkan saat itu, adalah tidak relevant. Tetapi yang perlu di perbicarakan dan diperhatikan disini adalah apakah yang membuat Allah begitu mengindahkan persembahannya Nuh, sampai Firman Tuhan berkata bahwa ketika Tuhan mencium persembahan yang bau harum.
Bau Harum disini bukanlah soal bau lemak atau bau harum masakan. “Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu,…” Yesaya.1:2.
Tetapi bau harum disini adalah hati dan tingkah laku yang menyenangkan di hadapan Tuhan. Allah tidak pernah tertarik dengan hal-hal yang materialistis. Allah punya semuanya itu. Tetapi hati dan tingkah laku sang penyembahlah yang menjadi fokus dihadapan Allah.
Cukup miris bila ada anak Tuhan masih melihat kearah yang salah, dimana seakan-akan Allah itu bisa di sogok dengan persembahan bau harum domba yang tambun.
Bila kita melirik lebih dalam dengan persembahan harumnya Nuh dan membandingkannya dengan Yesaya 1:1-7 maka jelaslah kita dapat mengerti bahwa:
1. Nuh bukan baru skli ibadh. Nuh bahkan sering ibadah dan terkenal dg bergaul akrab dg Allah. Ibadah ada kesempatan bergaul dg Allah.
2. Nuh tdk ibadah sembarangan. Nuh perhatikan apa yg berkenan pada Allah.
2.1 bnyk yg egois maunya diperhatikan Tuhan selalu tp gmn sbaliknya. Tabur dulu baru tuai jgn blk
2.2. Klo ibadahnya sembarang mana bisa tau maunya Tuhan. Firman Tuhan: hatimu jauh. Mat.15:8.
2.3 ibadah itu harus dengan benar + sungguh2 + taruh perhatian seturut mau Tuhan bukan seturut maunya manusia.
3. Sikap hati Nuh adalah persembahan yg berbau harum dimata Tuhan. Sikap hati pasti terlihat dan terwujud dlm tindakan.
Belajarlah menyembah dengan Hati dan bukan dengan daging.
Jangan sembarangan menyembah Allah. Selain itu percuma, itu adalah kekejian atau pelecehan. Kita yang sudah tidak mampu balas kebaikan Tuhan, masih saja berani datang ke Tuhan dan menyembah dengan sembarangan. Dimanakah perasaan kita itu?
Tuhan tolong pembaca untuk diubahkan dan diberkati