Bible Study

Pelajaran lewat hidup Yefta

Ringkasan Khotbah Pdt. Ishak Tulus (Bekasi), Minggu 10 Desember 2006

Hakim-Hakim 11:1-3

“Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa….”

Kata ‘adalah’ artinya kebenaran. Ayat di atas berkata bahwa Yefta adalah pahlawan yang gagah perkasa. Ketika Tuhan menciptakan umatNya selalu disertai dengan potensi/talenta ; ada yang mempunyai tiga, dua, atau satu.  Bahkan pemazmur Daud dalam Mazmurnya mengaku bahwa kejadianku itu luar biasa. Mazmur 139:13-16. Dan menurut  penelitian medis, jika sperma seorang pria meluncur itu sekitar 30 juta sperma. Dari 30 juta sperma ini yang sampai ke ovum hanya satu yang dibuahi, lalu dikandung selama 9 bulan dan kemudian lahirlah seorang anak. Si anak itu berarti sudah melewati kompetisi yang sangat kompetitif, dan dialah pemenangnya. Jadi dari sejak lahir kita sudah menjadi pemenang. Kita muncul sebagai pemenang dan Yesus menyambut kita dengan satu janji : “….Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. (Yohanes 10:10b). Dan untuk maksimal hidup kita dilengkapi dengan : IQ (Intelectual Quotient), EQ (Emotional), SQ (Spiritual), PQ (Performance), RQ (Relation). 

Yefta memiliki kelima hal tersebut, tetapi ternyata sebuah maksimal ditentukan oleh beberapa hal : 

  1. Lingkungan dan kondisi rumah(ayat 1,2)

Yefta walaupun seorang yang luar biasa tetapi di rumah ia diperlakukan tidak adil oleh saudara-saudaranya serta tidak mendapat covering/lindungan dari orang tua. Walaupun Yefta telah diperlakukan tidak adil, tetapi Gilead ayahnya tidak berbuat apa-apa. Banyak pria/bapak dalam rumah tangga yang salah dalam hal ini yakni tidak berani mengambil keputusan.  Ingat, tidak membuat keputusan itu adalah sebuah keputusan. Yefta mendapat perlakukan tidak adil dari saudara-saudaranya tetapi Yefta tidak mendapat coveringdari ayahnya. 

Rumah orang Kristen harus menjadi rumah yang nyaman dan menjadi tempat memproduksi mental-mental luar biasa. Tetapi seringkali rumah orang Kristen menjadi tempat yang tidak nyaman alias neraka karena adanya penolakan, adanya perbedaan. Anak yang tidak mendapat dukungan biasanya pertumbuhannya berbeda dari anak yang lain sulit untuk hidup maksimal. Orang tua yang baik adalah yang dapat memberikan identitas bagi anak-anaknya. 

Pria / Bapak dalam rumah tangga harus berani hidup kudus. I Korintus 11:7. Pria yang menerima kemuliaan Tuhan akan memantulkan kemuliaan itu kepada istri dan istri akan memantulkannya kepada anak-anak dan seisi rumah. Rumah tangga Kristiani harus menjadi rumah tangga yang kuat. Kalau gereja terdiri atas rumah tangga – rumah tangga yang kuat maka gereja lokal akan menjadi gereja yang kuat. 

  • Komunitas. (ayat 3). 

Komunitas sangat menentukan mental anak. Kalau bergaul dengan penjudi, lama kelamaan akan ikut main judi. Kalau kumpul dengan orang yang suka gosip maka lama kelamaan akan menjadi penggosip. Oleh sebab itu orang tua harus tahu dengan siapa anak-anaknya berteman. 

Semua potensi yang ada pada diri Yefta terpendam karena komunitasnya yang tidak baik. 

  • Pengalaman dengan Tuhan. (ayat 11b) 

“Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan Tuhan, di Mizpa”.

Mizpa artinya wajah Tuhan. Yefta membawa hidupnya kepada Tuhan, walaupun sebelumnya ia ditolak dalam keluarga, hidup dalam komunitas yang kurang beres. Dan setelah berjumpa dengan Tuhan dia muncul sebagai pemimpin yang luar biasa.  Tuhan masih mau menyelamatkan rumah tangga Anda, bisnis anda, keluarga anda, anak-anak anda, masa depan anda, asalkan Anda mau bertemu Tuhan. Tuhan membe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *