Konsep hidup yang benar
Hidup adalah suatu kesempatan untuk mengenal Allah dan mengasihi Allah dengan tulus dan benar. Allah berikan manusia kehendak bebas agar manusia itu mencintai Allah dengan tulus dan benar. Bukan dengan keterpaksaan atau karena ada keperluan.
Di mata Allah, Allah merindukan semua orang diselamatkan dan masuk kedalam kerajaan Sorga. Namun sayang ada begitu banyak ingin masuk sorga dan ingin hidup semau-maunya sendiri. Banyak yang ingin masuk Sorga tetapi tidak ingin mencari Tuhan dengan benar.
Maka tidaklah heran kalau Allah mengkatagorikan sebagai orang yang bijak bagi mereka yang mencari Allah.
Psa 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Allah itu tidak pernah keliru. Jika Allah berkata demikian maka Allah pasti benar. Apapun alasan kita untuk membantah pernyataan Allah, tidak akan berhasih sebab sesungguhnya banyak sekali yang memiliki konsep, pemahaman yang salah, rusak dan bahkan jahat.
Tidak sedikit yang mencari Tuhan untuk semakin Allah berkati sehingga semakin terlihat hebat dan lebih dari yang lain. Tanpa disadari, materialistis dan ambisi serta kompetisi telah menjadi pemahamam terselebung yang sulit di hapus.
Padahal, hidup sesungguhnya adalah hidup dalam kekekalan. Di dunia ini, hanyalah sebagai tempat persinggahan sementara sekali. Maka, adalah salah besar untuk kumpul atau tumpuk harta di bumi. Harusnya semasa dibumi, orang harus berusaha hidup mencari Allah dan berusaha untuk mengenalnya dengan tulus. Sebab urusan berkat atau kecukupan bahkan kelimpahan itu adalah otomatis terjadi ketika kita sudah jalan lurus dalam kebenaran Firman Tuhan.
Tuhan tidak pernah salah berjanji dalam FirmanNya. Allah berjanji memerintahkan keberkataanNya maka itu adalah hal mudah bagiNya. Sayang begitu banyak yang langsung fokus pada keberkatan. Ada begitu banyak yang bahkan lebih mencintai berkat daripada yang memberkati.
Tidak heranlah, kalau Yesus Kristus berkata kepada orang kaya yang ingin iring Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan seluruh harta kekayaannya. Kekayaan dan harta itu seakan sanggup mengikat dan bahkan membutakan banyak orang. Padahal semua kita tau bahwa harta itu datang dan pergi. Tetapi banyak yang berusaha mempertahankan kekayaan, bahkan bisa kecewa dengan Tuhan ketika harta itu dicabut daripadanya.
Dari sinilah Allah melihat hati manusia. Adakah manusia itu mencari Allah atau mencari Allah karena ingin keberkatan semata. Maka marilah kita bangun konsep yang benar. Bangun pemahaman yang sehat dan benar. Harta bukanlah segalanya. Harta adalah bagaikan bentuk ujian kepercayaan Allah kepada kita. Adakah kita ini, bisa dipercaya atau tidak.
Waktu kita diberkati adakah kita lebih suka ibadah, lebih rendah hati atau lebih sombong dan jadi jahat? Adakah kita kemudian merasa sudah berhasil, kuat atau hebat ketika kita diberkati atau semakin tunduk dan takut akan Tuhan? Adakah kita kumpul harta itu untuk diri kita dan anak-anak kita atau kita pakai untuk kemuliaan Allah?
God bless you all.