Kejadian 1:1
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan Bumi”.
Ayat ini suka dilewatkan begitu saja. Padahal Ayat ini mengandung rahasia sangat besar.
Kata Pada mulanya adalah suatu permulaan yang sangat menarik untuk dimengerti. Permulaan dari segala permulaan riwayat hidup manusia yang adalah ciptaan Tangan Tuhan. Allah adalah Allah yang menciptakan. Hormatilah dan hargailah Allah yang Maha Kuasa.
Coba bayangkan, Allah yang suka kita entengin ketika kita sibuk dg urusan kita. Kita balik belakangin ketika kita ngotot untuk mengikuti kedangingan kita ternyata adalah Allah yang sudah ada pada waktu langit dan bumi dijadikan, bahkan Dialah Allah yang menjadikan semua itu. Berarti Dia Allah adalah Allah yang juga ada sebelum Langit dan Bumi dijadikan.
Mungkin beberapa tidak menganggap penting akan hal ini tetapi sesungguhnya hal ini adalah hal luar biasa bagi para ilmuan yang sedang mencari jawaban bagaimana Langit dan Bumi ini terjadi. Mereka harusnya tidak usah berlelah membangun berbagai theori – theori terjadinya Langit dan Bumi bila mereka mau mengakui dan menerima kenyataan bahwa semua ini terjadi karena Tangan ke MahaKuasaan Allah yang Hidup.
Namun sebegitu Allah itu Dasyat dalam perbuatanNya tetapi Allah itu adalah Allah yang sangat perduli kepada kita. Adalah Allah yang banget-banget sabar terhadap kita. Padahal siapakah kita.
Yakobus. 2:19 berkata bahwa kalau setan-setan gemetar dan bukan saja percaya akan adanya Allah yang Maha Kuasa.
Maka sangatlah miris dan sedih sekali kalau begitu banyak anak Tuhan yang sok dekat sehingga sudah tidak hormat lagi terhadap kehadiranNya Tuhan. Allah itu baik tetapi kebaikan Tuhan bukanlah untuk dipermainkan atau tidak dihargai.
Di lain sisi, bagi mereka yang dalam keadaan terjepit dan bermasalah, kuatkanlah iman percayamu sebab yang sanggup menolongmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi. Bukan satu pribadi yang empunya Mall besar semata tetapi satu Pribadi yang menciptakan dan yang empunya semua – muanya.
Ini barulah bagian pertama dari Kejadian 1:1. yaitu lewat ayat ini kita harus belajar tau takut dan hormat akan Allah. Kita harus belajar menghargai Allah, kita harus belajar percaya akan Allah.
Bagian Kedua:
Pada mulanya, kata ini merujuk pada permulaan penciptaan langit dan bumi, bukan kepada permulaan segalanya. Maksud saya permulaan segalanya adalah permulaan dari ke Allahan.
Bagi setiap anak manusia, mulai hari ini haruslah dimengerti dengan baik-baik bahwa:
- Allah sudah ada sebelum penciptaan langit dan Bumi.
- Allahlah yang menjadikan langit dan bumi beserta segala isinya.
- Allah sudah ada dan manusia tidak dapat menyelami kedasyatan pribadi Allah. Allah tidak memiliki permulaan dan akhir. Dan hal ini sangat sulit untuk diselami. Itulah Allah kita.
Maka benarlah Yesaya.
Isa 46:5 Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?
Itulah kita manusia yang suka lupa diri. Bertobatlah
Kita suka anggap biasa dan normal akan kebaikan2 Tuhan. Banyak yang hanya menghargainya dengan ucapan bibir tetapi perlakuan bertolak belakang.
Mereka mengaku akan kebaikan Allah tetapi mereka menjauhi diri dari Allah. Persekutuan dan ibadah tidak ada dalam hasrat hati mereka. Mereka berbantah2 membenarkan kesibukan mereka padahal sebenarnya kalau dijujurkan, semua bisa saja diatur dan bergantung prioritas. Bahkan miris sekali sebab kalau banyak hal lain mereka bisa punya waktu tetapi kena kepada waktu jam2 ibadah justru mereka sibuk.
Akhir kata – Ber TOBAT lah
Bagian Ke Tiga:
Isa 46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Ayat Yesaya ini erat sekali dengan Kejadian 1:1. Bayangkan Allah yang begitu luar biasa dasyat itu ternyata ada bersama dengan kita disepanjang hidup kita. Allah tidak membiarkan kita. Allah sangat perdulikan kita.
Apakah balas kita terhadap kebaikanNya.
Apakah kita akan berbantah2 lagi.
Apakah kita akan berkeras hati lagi.
Tuhan kiranya mengampuni segala dosa kekerasan hati kita.
Bagian Ke EMPAT.
Allah menjadikan Langit dan Bumi. Ini suatu yang luar biasa. Bukan Bintang atau bulan yang mendahului tetapi justru Bumi. Betapa kita ini berarti dimata Allah. Allah menghargai dan memandang kita ini sebagai biji mataNya.
Sangat disayangkan ada begitu banyak yang tidak menyadari kebaikan Allah yang luar biasa itu. Kalaupun mereka berkata bahwa mereka itu sangat menghargai kasih sayang Allah maka itu hanya sebatas ucapan bibir mereka.
Perbuatan dan tingkah laku mereka berkata hal yang bertolak belakang. Mereka begitu membanggakan hal-hal duniawi. Mereka begitu memuja hal-hal duniawi dan kedagingan. Bahkan sampai-sampai mereka begitu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk ibadah pada Tuhan.
Kalaupun mau ibadah, mereka mencari ibadah yang menyenangkan daging mereka. Mereka menuntut ibadah yang ada arti bagi standard dan kebutuhan mereka. Allah tidak lagi menjadi Allah yang disembah. Mereka menggantikan diri mereka sebagai yang harus di perduli dan di berkati.
Jauhilah orang-orang seperti ini. Kita butuh memenangkan banyak sekali jiwa dan kita harus sabar untuk memenangkan jiwa-jiwa. Tetapi hormat akan Allah tidak bisa di tukar dengan banyaknya persembahan atau bantuan materiil yang diberikan seseorang.
God bless