About
GPDI PERTH – Indonesian Pentecostal Church in Perth
Gereja Pantekosta di Indonesia jemaat Perth berdiri sejak tahun 1994. Tuhan tempatkan kami di Perth untuk melayani kehidupan rohani banyak orang – orang Indonesia yang datang ke perth. Yaitu baik mereka yang datang untuk berstudi atau mereka yang kemudian menetap di kota Perth.
Hati dan tujuan pelayanan kami adalah membangun karakter cinta Tuhan dan membawa jemaat lebih sungguh dengan Tuhan. Kami rindu melihat anak-anak Tuhan menjadi kesaksian hidup bagi semua orang dilingkungannya masing-masing. Apakah itu lingkungan sekolah, kerjaan atau lingkungan pergaulannya.
Kami sangat percaya pada peranan dan kuasa Roh Kudus dalam perjalanan dan perubahan hidup sehari-hari. Ibadah raya kami, selalu focus dan merindukan suatu ibadah Penyembahan dalam Roh dan Kebenaran. Kedalaman pengenalan dan pimpinan Kuasa Roh Kudus dalam kerohanian jemaat, erat hubungannya dengan ketaatan jemaat pada Kebenaran Firman Tuhan. Setiap Firman Tuhan yang menjadi tindakan nyata dalam kesehariannya akan membawa perubahan nyata dan kesaksian hidup pribadi jemaat tersebut.
Pdt.Janny Luntungan yang telah merintis pelayanan gereja ini di tahun 1994, menerima pemahaman Allahi yang tertuju pada Pemulihan hidup rohani, pemulihan hidup bergereja dan mempromosikan kekudusan. Sebab tanpa Kekudusan tidak seorangpun yang akan melihat Tuhan (Ibarani 12:14).
GPDI PERTH,
Pentecostal Church in Indonesia in Perth. Since 1994, God has placed us in Perth to serve the spiritual lives of many Indonesians who have come to the city. To those who came to study or those who later settled in the city of Perth.
The heart and purpose of our ministry is to build the character to love God and bring the congregation more seriously with God. We love seeing God’s children become a living testimonies for all people in their respective environments. Whether it’s at the school environment, work or social environment.
We strongly believe in the role and power of the Holy Spirit in the journey and change of daily life. Our Sunday services, always focus and long for a worship God in the Spirit and Truth. The depth of the relationship and the led by the Power of the Holy Spirit is closely related to the obedience of a person to the Truth of God’s Word. Every Word of God that becomes a real action in their daily lives will bring real change and personal witness to the world.
Our Pastor, Ps Janny Luntungan who pioneered this church service in 1994, received God’s understanding of the Restoration of spiritual life, the restoration of church life and promoting holiness. For without Holiness no one will see the Lord (Ibarani 12:14).
Address:
10/266 Rutland Ave Carlisle, Western Australia 6101
Map:
Service:
Sunday – 10.00 AM
emails to us : gpdiperth@hotmail.com
Pandangan Gembala:
- Yang dibutuhkan jemaat adalah bertumbuh dalam iman percaya. Iman percaya yang dimaksud adalah mencari Tuhan bukan karena ada kebutuhan atau karena ada maunya. Yang mencari Tuhan dengan kesungguhan dan kesetiaan sekalipun disakiti, sekalipun tdk dianggap.
- Yang mencari Tuhan karena ingin mengenal Allah lebih dan lebih lagi. Yang mencari Tuhan karena ingin mencari arti hidup sesungguhnya dalam Tuhan dan bukan arti hidup sesungguhnya seturut apa kata kebanyakan orang.
- Psa 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Tujuan hidup manusia dimuka bumi ini adalah diberikan kehendak bebas untuk menemukan arti mengasihi dan mencari Tuhan dengan sungguh. Sayang banyak sekali yang tidak akan menemukan Tuhan karena semasa dimuka bumi ini dipakai untuk mencari keinginan daging dan keinginan mata. Dipakai untuk mencari keperluan2 yang sia2. Kalaupun mereka mencari Allah maka adalah untuk menjadikan Allah sebagai Allah yang memenuhi kehendak dan keinginan daging mereka. Mereka mencari Allah untuk memenuhi kepuasan mereka. Mereka mencari Allah dan memperdaya Allah. Mereka tidak sungguh2 mencari Allah.
- Focus utama dan focus sehari2 kita ini adalah mencari Allah. Mencari apa yang Allah mau. Mencari pengertian dan pengenalan akan Allah sbab kita ini akan tinggal di sorga bersama Allah untuk selamanya. Bayangkan kalau kita baru mau belajar mengenal kehendak Bapa, baru mau belajar kultur sorgawi setelah disana, sementara hati kita, kebiasaan kita sangat gental dan bertambah gental / sarat dengan hal2 keduniawian. Kita yg cepat tersinggung, egois – hanya memikirkan diri sendiri dan keluarga kita semata, kita susah diatur, kita suka mengeraskan hati, susah untuk mengampuni. Hanya mau mengasihi yg kita suka kasihi semata. Kita suka iri hati.
- Ada banyak yang sebenarnya yang bisa diubah dalam kebiasaan hidup kita ini. Tetapi mengubah karakter dan sikap hidup itu ternyata tidak semudah yang kita pikirkan. Allah cabut bangsa Israel dalam sekejap mata dari tanah perbudakan mesir namun Allah butuh potong generasi untuk cabut mesir dari hati bangsa Israel. Ada begitu banyak sakit hati dan kekecewaan dimata Allah ketika ingin membawa bangsa Israel ketanah perjanjian. Mereka adalah bangsa / umat yang susah diatur, suka menggerutu, keras kepala / sampe dibilang tegar tengkuk. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya binasa mati diperjalanan. Padahal mereka sebenarnya kurang apa sudah.
- Disorga itu ada suatu kepastian, kultur kehidupan yang tidak mungkin ditawar oleh karena kita. Yang saya tau adalah kemurahan Tuhan yang sebegitu besar yang ada bagi manusia saat ini adalah sudah itu saja, bukan berarti disorga anugrah itu sdh tidak ada tetapi jika anugrah Allah ini yang sedemikian hebat diperuntukan bagi kita saat ini dimuka bumi tidak kita hargai maka sesungguhnya kesempatan kita telah habis. Maksudnya bukan berarti Allah sdh habis kesabaran tetapi sebenarnya kita ini memang yg tdk bisa diapa2kan lagi. Kita ini sdh kelewatan. Jadi selama masih ada kesempatan mari pergunakan kesempatan itu.
- Kekudusan adalah bagian pasti yang ada disorga dan prihal kekudusan ini adalah prihal yang berbicara mengenai hati dan sikap manusia sebenarnya. Kekudusan ini tdk bisa di implement begitu saja. Sebab kalau itu terjadi maka dimana kehendak bebas. Bukankah kita jadinya bagaikan robot atau mesin yang diganti sebegitu rupa. Jadi coba renungkan semua ini. Hanya saja, ada banyak anak Tuhan yang tidak begitu tertarik dengan kekudusan. Banyak beranggapan bahwa kekudusan itu akan mempersulit ruang hidupnya. Ada juga yang menganggap akan menyusahkannya bahkan tdk mungkin sama sekali, sebab tdk mungkin baginya atau keluarganya untuk ubah gaya hidup yang dimilikinya saat ini. Gaya hidup yang nyaman saat ini adalah sesuatu yang sangat sulit dilepaskan. Nah coba bayangkan betapa bermasalahnya kalau nanti kita baru mau menyesuaikan semua itu disorga nanti. Kebiasaan malas-malasan kita, kekerasan hati kita dan kebanggaan / kesombongan kita yang kita biasakan semasa dimuka bumi tiba2 kita diminta harus tanggalkan semua itu demi hidup kudus. Apa bisa?
- Kudus berbicara; bersih, suci, penuh penguasaan diri, sabar, setia dan rendah hati, kelemah lembutan, penundukan dan ketaatan. Dan sebenarnya semua inilah yang kita butuhkan untuk hidup harmonis dan indah. Ketika semua ini ada maka disitulah terjadi yang namanya sorga. Dunia kita tidak lagi menjadi dunia yang kacau, bukan dunia yang egois, semua penuh menghargai dan saling mengasihi. Tidak akan ada lagi persengketaan. Jadi sekiranya kita sdh menangkap semuanya ini maka marilah kita berlomba-lomba mengejar semua ini dalam bergereja. Marilah kita mengarahkan pandangan hati kita dan berjuang kearah yang benar.
- Dulu saat kita masih kecil ada yang suka berlomba mengumpulkan prangko, ada juga yang berlomba mengumpulkan mainan dan lain sebagainya. Bagaimana kalau kita saat ini berlomba mengumpulkan hal-hal rohani yang baik.
- Soal perubahan sikap dan mencintai Allah adalah bagian kita yang harus kita kerjakan sendiri. Ada yang Allah kerjakan bagi kita dan juga ada yang harus kita kerjakan bagi diri kita sendiri. Masakan semuanya harus Allah yang kerjakan, betapa manjanya kita ini? Kita harus menemukan arti mencintai Allah itu secara pribadi. Maka marilah berlomba-lomba mengarahkan arah hidup kita kepada yang benar dan bukan kepada yang salah.
- Gal 5:7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi? Perlombaan kita ini bukan membangun masa depan dimuka bumi sebab bumi tdk punya masa depan apa2. Bukan juga untuk membangun reputasi atau kerajaan dimuka bumi sebab ruang gerak kita dimuka bumi ini singkat adanya. Semua akan berlalu kedalam kesia-siaan. Perlombaan kita ini adalah berlomba mempersiapkan diri kedalam kekekalan.
- Kekekalan disorga itu adalah segalanya. Segala yang dasyat, hebat, terbaik dan tujuan akhir kita. Tujuan hidup kita bukan untuk membesarkan anak kita menjadi orang sebab anak kita ini memang sejak lahir sudah menyandang status sebagai manusia atau orang. Perlombaan kita, coba kita renungkan baik-baik. Saya mengajak kita untuk merenungkan dengan bijak dan seksama sebab sebenarnya secara jujur kata, kita ini semua setuju untuk berlomba kearah yang baik dan kudus. Tetapi kemudian kita berpikir dan beralasan serta beralasan yang seakan masuk diakal sesuai dengan keadaan saat sekarang. Kita beranggapan dan menimbang-nimbang bahwa prihal berubah itu tdk nyaman dan sangat sulit. Ditambah lagi ketika kita berpikir: mengapa kita harus berubah sebegitu rupa dan menderita sedemikian sementara ada banyak sekali orang lain yang tdk bikin apa2. Mereka yang seakan sangat yakin sekali mereka sdh masuk sorga dengan gaya hidup mereka seakan sangat indah sekali. Mereka hebat dan Berjaya serta hidup penuh dengan kebebasan. Jadi mengapa saya harus menyiksa diri dengan bersusah-susah menguasai diri, taat, tunduk dan lain sebagainya. Mengapa saya tidak sama seperti dengan yang lain yang kelihatannya sangat dekat dengan Tuhan, berbicara dari Tuhan dan hidup penuh glamour dan kebebasan?
- Memang hari-hari ini ada banyak sekali hal instant dimana2. Ada yang menjadi master bahkan dokter theologia tanpa keringat lelah. Ada yang bisa memiliki model postur tubuh yang indah tanpa harus berkeringat. Jadi mengapa saya harus berkeringat? Jangan disesatkan yok! Kita bisa punya tubuh langsing seketika tetapi kalau gaya makan tdk kita ubah maka apa yang akan jadi nantinya? Kalau kita bisa punya gelar theologia yang hebat ditambah kemudian kita bisa khotbah dengan begitu rupa sehingga terlihat dasyat, maka mengapa saya harus lewat sekolah alkitab yang harus disuruh belajar puasa dengan susah payah, disuruh berdoa dan cari kepenuhan Roh Kudus begitu rupa? Mengapa harus bersusah-susah? Bukankah kita telah diberikan hikmat dan bijaksana untuk bisa lebih focus dan terarah untuk melayani Tuhan lebih cepat dan hemat waktu, mengingat saat ini adalah waktunya kerja keras diladang Tuhan? Ketahuilah ada yang namanya potong kompas dan ada juga yang namanya karbitan, sama ada juga yang dinamakan dengan palsu / qualitas nomor 2. Yang palsu memang seakan lebih hebat dan mencengangkan daripada yang asli. Namun perhatikanlah dari buahnya. Mat.12:33 dari buahnyalah pohon itu dikenal. Kekudusan tidak bisa dipalsukan. Kesucian dan kekudusan adalah qualitas. Bahasa Roh bisa dipalsukan tetapi buah-buah Roh tidak bisa dipalsukan. Khotbah bisa hebat tapi apakah hidupnya, keluarganya menghidupi apa yang dia khotbahkan? Adakah dia memiliki buah-buah Roh kesetiaan, penguasaan diri dan buah-buah Roh lainnya?
- Tidak sedikit yang masih haus mimbar, yang haus pengakuan, yang haus kehebatan. Dan apabila ini terjadi di seorang pembawa Firman, atau pelayan mimbar maka kira-kira roh apakah yang akan ditransferkan ke jemaat. Jemaat ternyata tidak hanya menerima kata-kata lewat khotbah tetapi yang lebih bermasalah adalah roh yang ditransferkan oleh seorang pembicara. Sayang tidak sedikit jemaat yang tidak mengerti akan hal ini malah kecewa ketika gembala sidangnya sendiri memberitahukan hal yang baik dan sebenarnya.
- Semua khotbah yang bagus dan indah namun tidak mengubahkan hidup untuk menjadi semakin setia, semakin rendah hati dan semakin taat pada kebenaran maka perlu dipertanyakan. Demikian juga semua khotbah yang membuat jemaat semakin yakin dengan dirinya tampa mau bertobat, berubah dan merendahkan diri. Yang tidak menghargai kesetiaan dan kommitment. Yang mau ikuti mau-maunya sendiri adalah khotbah yang harus dijauhi. Bijak-bijaklah dalam hidup ini.