Sebenarnya sudah jelas.
Hidup yang dilawat oleh Roh Kudus seharusnya mengalami perubahan kearah kehidupan rohani yang kudus. Tanda-tanda orang dipenuhi oleh Roh Kudus tidak berhenti di manifestasi Roh Kudus semata. Manifestasi bahasa lidah, kata-kata marifat dan penglihatan serta karunia Roh yang lain adalah baik. Tetapi apalah arti semua itu apabila hidup seorang anak Tuhan kemudian tidak mengalami perubahan rohani. Hidupnya kurang lebih seperti anak-anak dunia. Keduniawiannya seperti: ingin dihormati, cepat tersinggung, iri hati dan tampilan materialistis lebih menonjol dan bahkan bertambah gental sesaat dia alami manifestasi Roh Kudus, maka jujur yang seperti ini perlu dipertanyakan.
Tetapi sayang sekali sbab yang ada adalah jemaat dengan begitu gampang di bodohi dengan ucapan-ucapan bibirnya yang membenarkan perbuatannya.
Joh 3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
Joh 3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Sebenarnya yang seperti ini sudah jelas bahkan sangat jelas. Olehnya marilah kita masuk kedalam kebenaran dan lebih sungguh lagi dengan kebenaran.