Bible Study

Pelajaran tentang Pelayanan oleh Pdt.M.D.Wakkary

APA DAN BAGAIMANA PELAYANAN KITA

Oleh Pdt. M.D. Wakkary

Pendahuluan 

PELAYANAN, dalam pengertian Alkitabiah, adalah suatu sikap dan tindakan proaktif total roh, jiwa dan tubuh dalam mengabdi kepada Tuhan Yesus Kristus. 

Pelayanan sebagai suatu Ibadah dan pengabdian kepada Tuhan Yesus, hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang percaya kepada Tuhan, yang terpanggil, yang tulus ihlas bersedia menunaikan panggilan, dengan mengabdi, melayani dan bekerja untuk Tuhan, tanpa pamrih, dengan sukacita dan sukarela, yang berangkat dari motivasi mengasihi Tuhan. 

Pelayanan dilakukan oleh orang-orang yang mengasihi Tuhan dan dengan rendah hati bersedia melakukan tugas-tugas pelayanan, karena itu orang-orang yang melayani Tuhan disebut Hamba-hamba Tuhan. 

Seorang hamba Tuhan yang berhasil dalam tugas pelayanannya ditentukan oleh sejauh mana ia memahami esensi pelayanan dan implementasinya. 

YESUS Sebagai Teladan

Alkitab menegaskan dengan sangat jelas betapa Yesus dalam hidup telah mendemonstrasikan suatu teladan dalam pelayanan. 

“….dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang”. (Markus 10:44-45). 

Ketika Yesus datang ke bumi, ia bukan datang sebagai “Pejabat” atau sebagai “Bos” atau sebagai “orang besar”.

Yesus datang sebagai hamba (Filipi 2:7), sebagai pelayan. (Lukas 22:27)

Yesus dinyatakan menjalankan misinya, sebagai hamba.

Rasul Paulus mengidentifikasi dirinya sebagai hamba Kristus Yesus, (Roma 1:1), menjadi pelayan Kristus Yesus (Roma 15:16). 

4 Fokus Utama Pelayanan Kita

Fokus Utama Pelayanan, sejauh pemahaman saya tentang Alkitab sedikitnya tersimpul dalam 4 hal pokok, yaitu :  

  1. Pelayanan kepada Tuhan

Pelayanan kepada Tuhan merupakan fokus dari segala pelayanan. 

Kalau kita melayani manusia, itupun harus menjadi pelayanan kepada Tuhan (Efesus 6:7). Ketika melayani sesama anak Tuhan dalam pelayanan kasih, kita pertama-tama memberikan kepada Allah (II Korintus 8:5). 

Namun demikian pelayanan kepada Tuhansecara khusus, yaitu pelayanan pribadi kita kepada Tuhan, mencakup 3 aspek : 

  1. Persembahan Tubuh Kudus Bagi Tuhan

Tubuh kita sebagai persembahan kudus kepada Tuhan. (Roma 12:1-2,        I Korintus 6:19-20).

Tubuh kita dikuduskan dan terus menjadi kudus (I Petrus 2:5). 

Apabila kita mengkuduskan diri, itulah pelayanan kita pada Tuhan. (I Petrus 1:15)

Kita harus terus memelihara diri kita dari semua pencemaran dan hidup kudus bagi Tuhan. Jaga makanan dan jauhilah percabulan. (I Korintus 6:12-16). Tubuh kita yang menjadi persembahan kudus bagi Tuhan layak untuk melayani Tuhan. 

  1. Memuji, Memuliakan, Menyembah Tuhan

Dengan memuji dan menyembah Tuhan kita melayani Tuhan. 

Pujian dan penyembahan merupakan pelayanan primer dari semua orang tebusan darah Yesus.

Ucapan bibir memuliakan Allah, kita persembahkan senantiasa sebagai korban syukur kepada Tuhan. (Ibrani 13:15). Tubuh kita untuk memuliakan Tuhan (I Korintus 6:20).

Gereja mempunyai tugas pelayanan yaitu bermazmur, mengangkat kidung puji-pujian dan nyanyian rohani dengan bernyanyi dan bersorak segenap hati kepada Tuhan. (Efesus 5:19, Kolose 3:16). 

Menyanyi berarti menggunakan ucapan dan membuat melodi. 

Pujian yang sudah digubah dan diaransir atau sembahan yang keluar dari spontanitas dorongan roh beserta nada-nadanya. 

Rasul Paulus juga memuji dan menyanyi dengan roh. (I Korintus 14;15). 

Kita memuji dan menyembah Tuhan dengan alat-alat musik (Mazmur 150). 

Pujian dan sembahan adalah Ibadah sorgawi (Wahyu 5). 

Kita melayani Tuhan dengan pujian dan sembahan dan Dia berkenan dengan pelayanan ini. Tuhan bertahta di atas puji-pujian umatNya (Mazmur 22:4). 

  1. Berdoa kepada Tuhan

Berdoa, yaitu komunikasi hati dan ucapan dengan Tuhan, merupakan pelayanan pada Tuhan. 

Dengan berdoa, kita berhubungan dengan Tuhan. 

Rasul Paulus juga berdoa dengan akal budi dan dengan roh (I Korintus 14:14).

Berdoa syafaat, merupakan komunikasi dengan Tuhan untuk pelayanan kepada sesama manusia, orang lain. 

Musik (Kecapi) dan doa (Kemenyan) ternyata ada di sorga (Wahyu 5:8). 

Doa orang benar dengan keyakinan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16). 

Doa adalah sarana memohon berkat-berkat. (Filipi 4:6)

Doa dan puasa menghasilkan perkara-perkara besar. (Matius 17:21).

Doa dan Menyembah kepada Tuhan selalu bergandengan.

  • Pelayanan kepada Keluarga 

Pelayanan pada keluarga sangat penting; setelah kepada Tuhan. 

Seorang pelayan Tuhan tidak boleh melupakan pelayanan pada keluarga. 

Terutama suami-suami dan ayah-ayah, mereka harus menyediakan waktu dan usaha untuk melayani keluarga. 

Saya pernah mengetahui ada hamba Tuhan yang keliling ke mana-mana menginjil, tetapi keluarga diabaikan. 

Ibadah keluarga harus diberi prioritas. 

“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan”. (Yosua 24:15).

Tuhan peduli kepada keselamatan seluruh keluarga, seisi rumah tangga. (Lukas 19:9, Kisah 10:2-4, 16:30). 

Pemimpin Jemaat (Gembala Sidang) harus menjadi kepala keluarga yang baik (I Timotius 3:4-5)

  • Pelayanan kepada Jemaat / Gereja

Pelayanan kepada Jemaat adalah bagian yang vital dari pelayanan kita. 

Di dalam jemaat lokal, kita harus saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (Ibrani 10:24). 

Kita harus setia dan giat dalam pertemuan-pertemuan Ibadah (Ibrani 10:25). 

Pelayanan di dalam gereja lokal dapat dibagi dalam beberapa unsur :

3.1   Unsur Spiritual

Melalui pemberitaan dan pengajaran Firman, dengan nyanyian, dan karunia-karunia roh.

(I Korintus 14:26, Kolose 3:16). 

Dengan saling membangun, saling menguatkan, saling menghibur, saling mendoakan. 

  • UnsurPemuridan

Persekutuan, Pelayanan dan Kesaksian Jemaat lokal ditingkatkan melalui Pemuridan. Melalui pemuridan dalam kelompok-kelompok kecil, kelompok sel, kelompok G-12, dll, pertumbuhan kualitas dan kuantitas jemaat akan terus meningkat. 

  • Unsur material

Janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. (Ibrani 13;16).

Pelayanan kasih dalam memberi harus dilakukan dengan rela hati. Memberi uang, materi, dll harus dengan sukacita. (II Korintus 9:7)

Gereja memerlukan uang untuk kebutuhan pelayanan, dan berkorban uang atau material adalah pelayanan kasih yang Tuhan berkenan dan akan mengembalikannya melalui berkat-berkatNya. 

Pelayanan Diakonia (pelayan meja) harus dipulihkan dalam gereja. (Kisah 6:1-7)

Pada umumnya gereja-gereja masih kurang dalam pelayanan Diakonia, misalnya : pelayanan anak-anak yatim piatu, orang-orang cacat, dll. 

Pelayanan kepada sesama gereja, juga berarti kita melayani kepada sesama di gereja lokal, kepada sesama di gereja sinodal dan dalam visi Tubuh Kristus, kepada gereja universal, yang lintas budaya, yang lintas denominasi.

  • Pelayanan kepada Dunia

Pelayanan yang esensial ini ialah pekabaran Injil. 

Gereja mempunyai tugas besar yaitu melaksanakan Amanat agung Tuhan Yesus Kristus, untuk memberitakan Injil, membaptiskan dan memuridkan. 

Alkitab menegaskan bahwa penginjilan harus berskala Dunia, berskala Internasional, berskala global. Namun diawali di tingkat lokal. 

Matius 28;19 berkata “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku…”

Markus 16:15 : “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk…”

Matius 24:14 : “….Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa…”

Kisah 1:8, “….dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”. 

Rasul Paulus menerima tugas rasul untuk “menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya”. (Roma 1:5). Rasul Yohanes melihat di sorga, “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa…” (Wahyu 7:9).

Karena itu, pekabaran Injil adalah pelayanan kepada seluruh dunia, kepada semua suku, bangsa, kaum dan bahasa. 

Penginjilan selalu dimulai dari skala lokal (Yerusalem), lalu nasional, regional seterusnya menjangkau global (ujung bumi). 

Jadi, globalisasi Injil merupakan tugas pelayanan yang paling besar dari gereja sekarang ini.

Jangan lupa, pesan Tuhan Yesus dalam Matius 5:13-14 — “Kamu adalah garam dunia” — “Kamu adalah terang dunia”. 

Walaupun ia juga mengingatkan bahwa — “kamu bukan dari dunia” (Yohanes 15:19) dan “dunia membenci kamu” (Yohanes 15:18,19), “dunia membenci mereka karena mereka bukan dari dunia” (Yohanes 17:14). 

Di awal abad ke-21 ini, penduduk bumi sudah melampaui 6 milyar manusia, dan tahun 2006, mencapai 7 milyar. Belum diketahui berapa dari 7 milyar penghuni planet bumi ini, yang sudah mendengar Injil. Hanya yang dapat ditaksir ialah penduduk bumi yang sudah beragama Kristen, yaitu sekitar 2 ½ milyar. Berapa dari 2 ½ milyar itu, yang sungguh-sungguh bertobat dan lahir baru, hanya Tuhanlah yang tau. 

RRT dengan mayoritas penganut Budha dan atheis, berpenduduk 1,3 milyar. India dengan mayoritas Hindu dimukim oleh 1 milyar manusia. Pemeluk Islam dari Afrika sampai ke Indonesia berjumlah 1,3 milyar. 

Ladang penginjilan sangat luas, besar dan banyak. 

Inilah skala pelayanan gereja yang terbesar dan terberat, tetapi yang harus kita tunaikan. 

RRT yang 50 tahun lalu hanya memiliki puluhan ribu Kristen, sekarang ditaksir sudah memiliki 90 juta, padahal tekanan dan aniaya sangat mengenaskan. 

Gereja, di mana saja, harus memiliki panggilan dan beban pelayanan Injil lintas budaya. 

Khusus, Daerah/Provinsi Sumatera Utara, kini ditaksir berpenduduk 14 juta orang, dan terdiri dari banyak ragam suku atau etnis. Sejauh manakah kita sudah menjangkaunya melalui pelayanan kita? 

Penginjilan dapat dilakukan oleh jemaat lokal melalui banyak cara, al : pengutusan misi lintas budaya, pelayanan “go to public” atau “go to the market place”, penginjilan perorangan, “EE” metoda penginjilan berkawan, dllsb. 

GEMBALA SIDANG / HAMBA-HAMBA TUHAN HARUS JADI TELADAN KEPADA JEMAAT 

Gembala-gembala Sidang pada khususnya dan para hamba Tuhan aktivis pelayanan pada umumnya,  harus menjadi teladanatau contohkepada jemaat. 

Rasul Paulus menjadi teladan. (I Korintus 11:1, 4:16).

  1. Sebagai pemuji penyembah. Yohanes 4:23-24, Mazmur 134.
  2. Sebagai pendoa. Matius 26:41, Mazmur 141:1-2.
  3. Sebagai penurut Firman. Yakobus 1:21, Wahyu 1:3
  4. Sebagai pemberi. Lukas 6:38, II Korintus 9:6-7.
  5. Sebagai pembayar perpuluhan. Maleakhi 3:10, Kejadian 14:19, Matius 23:23
  6. Sebagai keluarga yang rukun dan beribadah pada Tuhan. I Timotius 3:4-5,     Titus 1:6. 
  7. Sebagai pelajar dan pengajar Firman. I Timotius 3:2, Titus 1:9, II Timotius 3:15, 16.
  8. Sebagai orang yang memiliki karakter Kristus. Matius 11:29.
  9. Sebagai orang yang memiliki Roh Kudus, kuasa, karunia dan buahNya. Zakharia 4:6, II Korintus 10:4, I Korintus 12:1-6.
  10. Sebagai seorang yang dapat dipercaya. I Korintus 4:2. 
  11. Sebagai seorang pelayan Tuhan. Efesus 6:6-8. 
  12. sebagai seorang yang setia  dalam menjalankan talentaNya. Matius 25:21

PENUTUP

Kita harus belajar dan berusaha meningkatkan pelayanan kita. 

Kita semua dapat mencapai pelayanan yang berhasil, pelayanan jemaat yang terus bertumbuh dalam jumlah bilangan dan aktivitas, pelayanan yang berganda dan sangat diberkati Tuhan. 

Jangan kita puas dengan hasil sekarang, yang sementara. Jangan kita juga terjebak frustasi, karena pelayanan kita masih begini-begini terus. Masih banyak kesempatan. Sekarang ini adalah “kairos”, waktu khas yang Tuhan berikan, agar dalam pelayanan kita terjadi lompatan jauh, lonjakan yang besar. 

Kita yakin, kita dapat mengalami kebangunan rohani. Tuhan sanggup memberkati Anda!

Jangan menyerah pada keadaan, situasi atau kondisi yang sulit dan berat. Kita tidak mau gagal! Jangan cengeng, kasihan diri dan merasa diri tak mampu, lalu berharap kepada manusia. Berharap pada Tuhan. Dia Mahakuasa! KesanggupanNya jauh melampaui pikiran kita. Efesus 3:20. 

“Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku,” Filipi 4:13.  

Kita semua adalah pelayan Kristus, dalam pelayanan Roh. (II Korintus 3:8). Dan pelayanan Roh adalah mulia, agung perkasa dan berkemenangan. 

Sudahkah Anda memiliki pelayanan Roh? Memang diri kita sendiri tidak sanggup, justru karena itu kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah. Ialah yang membuat kita sanggup menjadi pelayan-pelayan perjanjian baru. Sebab Roh menghidupkan! (2 Korintus 3:5-6. 

Kita harus maju ke depan, dan berlari-lari, ke tujuan kita yang bukan di dunia tetapi di sorga. (Filipi 3:13-14,20).

“Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selamanya!”Roma 11:36

Semoga kita semua berhasil dalam segala pelayanan yang kita kerjakan. Anda pasti bisa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *